Cuaca pagi hari sangat cerah, tetapi
tidak bagi Lesmi. Tidak pernah ada hari yang bersahabat bagi dia. Setiap hari
hidupnya seperti di Neraka saja. Tidak pernah ada kedamaian dan kekeluargaan
yang didapat oleh Lesmi ketika berada di rumah. Sehari di rumah berasa 1000
hari di neraka, ayah dan ibu tidak pernah akur, perang mulut hampir terjadi
setiap hari. Bahkan piring,
gelas, biasa berterbangan setiap hari di rumahnya.
Hal itu pun terjadi di pagi hari ini, Lesmi pun melihat kedua orang tuanya
sedang bertengkar karena ayah Lesmi semalam pulang pagi, ia hendak meminta
pamit untuk pergi ke selolah. Melihat hal ini ia pun langsung pergi tanpa
berpamitan lagi. Namun air matanya menetes di pipinya saat berjalan ke sekolah.
Sesampainya
di sekolah, Lesmi langsung duduk dan melemparkan tasnya ke atas meja.
Vio : “Kenapa lagi hari ini?”
Lesmi : ( Tidak menjawab, dengan menopang dagunya
dengan pandangan kosong )
Vio : “Kamu gak cerita, aku juga dah ngerti kok,
udahlah Les gak usah terlalu dipikirkan!”
Lesmi : “Gimana
aku gak mikirinnya Vio, apa setiap hari aku harus ngebiarin orang tua berantam
dan melihat mereka salingmembunuh?”
(wajah sedih)
Vio : “Mereka
gak bakalan setega itu sampai hampir saling bunuh-membunuh. Sebagai orang tua
mereka itu….!”
Belum selesai Vio mkemberi saran
kepada Lesmi, tiba-tiba Rio dan Herkules dating ke kelas seperti biasa untuk
mengompasi anak-anak, ngerjai anak-anak sekolah bahkan teman sekelasnya
sendiri. Pernah,sekali itu seorang murid harus pulang telanjang karena tidak
mau memberikan uang keamanan kepada Rio. Herkules adalah pengikut setia Rio,
kemana Rio berada Herkules pasti di situ. Selalu menuruti kata Rio seperti anak
buah yang baik.
Rio : “Siapa yang belum bayar uang keamanan hari
ini?” (Hening)
Herkules : “Ketua!”
Rio : “Apa?”
“Kamukan
belum bayar keamanan ‘ma aku!
“Sini…sini
bayar!”
Herkules : “Ketua,
kita ‘kan teman, masak aku juga ikut bayar, itu…’tu ketua orang itu yang di
ujung, mereka ‘kan gak pernah bayar keamanan ‘tu ketua.” ( menunjuk Lesmi dan
Vio )
Rio : “Oh,
iya!” Kamu benar anak buahku, ayo kita minta!”
Herkules : “Mari
ketua!”
Vio : “Eh,
Les!” Preman sok cool itu mendekati kita!”
Lesmi : “Kamu
tenang saja, gak ada yang perlu ditakuti semua orang-orang kaya gitu!” (
berbisik )
Rio : “Halo
cewek cantik, Halo Abang ganteng mesra amat kalian masi pagi-pagi begini.”
“Kemesraan ini akan lebih
mesra lagi kalo kalian berdua membayar uang keamanan kalian.
Herkules : “Ia!”
Dari seluruh sekolah ini tinggal kalian berdua yang belu bayar uang keamanan
pada ketua!” “Kalian Mau pulang pulang telanjang?” (Menantang)
Rio : “Eis…EIs…!”
“Sudah…Sudah!” “cewek secantik ini sedih. “Mana tega aku ngerjain sampai
segitunya, tapi kalo sebelahnya sih bolehlah…!” (melirik ke arah Kules dan
saling seraya mengerti maksud Rio )
Lesmi : “Eh….!”
“Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu, saya gak suka ya…! Kamu ngancam saya!”
Tempat ini bukan bapak kamu yang bangun dan aku gak
akan pernah bayar yang namanya uang keamanan kepa kamu.”
Vio : “Ia…!” Lagian
sekolah ini lerbih aman kalo kau gak ada di sini!” Dan lebi baik kau sendiri
yang mengamankan dirimu!”
Suasana
pun semakin panas, Rio hendak memukul Vio. Namun suara bel tanda masuk
menghentikan gerak tangannya, sehingga perkelahian pun dapat dihentikan. Ibu
guru pun masuk dan semua murid duduk di bangku masing-masing dengan m,anis
seperti tidak ada yang terjadi.
Ibu K : “Selamat
pagi anak-anak!”
Kelas : “Pagi
Bu guru!!!”
Ibu K : “Baiklah,
kita lanjutkan tugas kita semalam.”
Tiba-tiba seorang perempuan lari
tergesa-gesa menuju pintu ruang kelas. Dia adalah Mia, Mia bertetangga dengan
Rio sejak kecil, tidak ada yang mengetahui Rio melebihi Mia begitu juga
sebaliknya tidak ada yng mengetahui Rio melebihi Mia , seperti itu hubungan
antara Mia dan Rio. Tidak ada rahasia di antara mereka berdua. Setiap pagi Mia
harus merawat ayahynya yang sakit terlebih dahulu sehingga hampir setiap hari
dia terlambat ke sekolah. Dengan nafas yang terengah-engah, ia pun mengetik
pintu.
Mia : (Menngrtuk pintu)
“Pagi buk!”
Ibu K : Pagi, sini masuk!”
terlambat lagi.”
Mia : “Maafkan saya Buk,
ini yang terakhir!” “saya Janji!”
Ibu K : “kamu sudah berpuluh
kali mengatakan kalimat itu. Tapi nyatanya kamu tetap saja terlambat!”
Mia : (Tertunduk) m,aaf
Bu!
Ibu K : “Sekarang kamu boleh
duduk!”
Mia : (Menuju tempat duduk)
Rio : “Eh, Sory ya aku
tadi gak sempat menjemputmu.” (Berbisik)
Mia : “Tumben pagi ini kau
cepat datang, biasanyakan kita sama-sama telat.”
Rio : “Biasa…! Ada
Bisnis!” (Tersenyum)
Mia : “bisnis gigimu!
Kapan sich kamu berubah, sukanya ngompori anak orang terus.”
(Tiba-tiba sebatang kapur
melayang kearah meja Rio dan Mia)
Ibu K : “Eh kalian berdua, dari tadi cerita saja,
sudah siap tugas kalian?”
Rio : ” Iya buk, ini lagi
ngerjain.”
Mia : ”Iya buk lagi dalam
proses ni.”
Vio : ”Bohong itu buk, coba
aja periksa bukunya pasti masih bersih.”
Lesmi : ” Udahlah
vio, nggak usah urusi mereka.”
Rio : ”Gila itu anak,
cari mati dia???”
Mia : ”Emang benarkan buku kita masih bersih.”
Rio : ”Iya, tapi berani
kali dia ama ku, awas anak itu.”
Mia : ”Mau kau apain pula
dia??”
Rio : ”Pokoknya awas aja
pulang sekolah.”
Hercules : ”Ketua
kita bawa aja nanti dia ke tempat biasa. Kita kerjain dia di situ.”
Rio : ”Ha..ha…ha… boleh
juga ide kamu, belum tau dia siapa kita.”
Hercules : ”kpp??
Apa pula itu ketua??”
Rio : ”Gimana ya kau ini,
masa kau gak tau dasar begok.” (menjilat).
“kpp itu ketua preman pusat, tau.”
***
(Sepulang sekolah)
Rio : ”(Mencegat vio dan lesmi di depan pintu)”
Lesmi : ”Tolong minggir, saya mau lewat!”
Rio : ”Kalo
cewek cantik sich boleh-boleh aja lewat tapi temannya yang satu itu ikut
kita-kita! Iya gak??”
Hercules : ”Iya
donk, ketua!” (tertawa)
Lesmi : ”Tolong
ya, kita berdua gak ada urusan sama kalian, kami gak pernah mengganggu kalian
dan tolong jangan ganggu kami!! mudah kan??”
Rio : (mencolek
dagunya) “tidak segampang kamu katakan cewek cantik.”
Lesmi : ”Berani
sekali kamu mencolek saya.” (menonjok)
Rio :
(Memegang pipi).
Created By:
Tidak ada komentar
Posting Komentar