Drama Bahasa Indonesia IPA-5

            Cuaca pagi hari sangat cerah, tetapi tidak bagi Lesmi. Tidak pernah ada hari yang bersahabat bagi dia. Setiap hari hidupnya seperti di Neraka saja. Tidak pernah ada kedamaian dan kekeluargaan yang didapat oleh Lesmi ketika berada di rumah. Sehari di rumah berasa 1000 hari di neraka, ayah dan ibu tidak pernah akur, perang mulut hampir terjadi setiap hari. Bahkan piring,
gelas, biasa berterbangan setiap hari di rumahnya. Hal itu pun terjadi di pagi hari ini, Lesmi pun melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar karena ayah Lesmi semalam pulang pagi, ia hendak meminta pamit untuk pergi ke selolah. Melihat hal ini ia pun langsung pergi tanpa berpamitan lagi. Namun air matanya menetes di pipinya saat berjalan ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Lesmi langsung duduk dan melemparkan tasnya ke atas meja.
Vio         :  “Kenapa lagi hari ini?”
Lesmi      :  ( Tidak menjawab, dengan menopang dagunya dengan pandangan kosong )
Vio         :  “Kamu gak cerita, aku juga dah ngerti kok, udahlah Les gak usah terlalu dipikirkan!”
Lesmi      : “Gimana aku gak mikirinnya Vio, apa setiap hari aku harus ngebiarin orang tua berantam dan       melihat mereka salingmembunuh?” (wajah sedih)
Vio         : “Mereka gak bakalan setega itu sampai hampir saling bunuh-membunuh. Sebagai orang tua mereka itu….!”
            Belum selesai Vio mkemberi saran kepada Lesmi, tiba-tiba Rio dan Herkules dating ke kelas seperti biasa untuk mengompasi anak-anak, ngerjai anak-anak sekolah bahkan teman sekelasnya sendiri. Pernah,sekali itu seorang murid harus pulang telanjang karena tidak mau memberikan uang keamanan kepada Rio. Herkules adalah pengikut setia Rio, kemana Rio berada Herkules pasti di situ. Selalu menuruti kata Rio seperti anak buah yang baik.
Rio          :  “Siapa yang belum bayar uang keamanan hari ini?” (Hening)
Herkules :  “Ketua!”
Rio          :  “Apa?”
                  “Kamukan belum bayar keamanan ‘ma aku!
                  “Sini…sini bayar!”
Herkules :  “Ketua, kita ‘kan teman, masak aku juga ikut bayar, itu…’tu ketua orang itu yang di ujung, mereka ‘kan gak pernah bayar keamanan ‘tu ketua.” ( menunjuk Lesmi dan Vio )
Rio          :  “Oh, iya!” Kamu benar anak buahku, ayo kita minta!”
Herkules :  “Mari ketua!”
Vio         :  “Eh, Les!” Preman sok cool itu mendekati kita!”
Lesmi      :  “Kamu tenang saja, gak ada yang perlu ditakuti semua orang-orang kaya gitu!” ( berbisik )
Rio          :  “Halo cewek cantik, Halo Abang ganteng mesra amat kalian masi pagi-pagi begini.”
                  “Kemesraan ini akan lebih mesra lagi kalo kalian berdua membayar uang keamanan kalian.
Herkules :  “Ia!” Dari seluruh sekolah ini tinggal kalian berdua yang belu bayar uang keamanan pada ketua!” “Kalian Mau pulang pulang telanjang?” (Menantang)
Rio          :  “Eis…EIs…!” “Sudah…Sudah!” “cewek secantik ini sedih. “Mana tega aku ngerjain sampai segitunya, tapi kalo sebelahnya sih bolehlah…!” (melirik ke arah Kules dan saling seraya mengerti maksud Rio )
Lesmi      :  “Eh….!” “Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu, saya gak suka ya…! Kamu ngancam saya!”
                 Tempat ini bukan bapak kamu yang bangun dan aku gak akan pernah bayar yang namanya uang keamanan kepa kamu.”
Vio         :  “Ia…!” Lagian sekolah ini lerbih aman kalo kau gak ada di sini!” Dan lebi baik kau sendiri yang mengamankan dirimu!”
               Suasana pun semakin panas, Rio hendak memukul Vio. Namun suara bel tanda masuk menghentikan gerak tangannya, sehingga perkelahian pun dapat dihentikan. Ibu guru pun masuk dan semua murid duduk di bangku masing-masing dengan m,anis seperti tidak ada yang terjadi.
Ibu K      :  “Selamat pagi anak-anak!”
Kelas      :  “Pagi Bu guru!!!”
Ibu K      :  “Baiklah, kita lanjutkan tugas kita semalam.”
            Tiba-tiba seorang perempuan lari tergesa-gesa menuju pintu ruang kelas. Dia adalah Mia, Mia bertetangga dengan Rio sejak kecil, tidak ada yang mengetahui Rio melebihi Mia begitu juga sebaliknya tidak ada yng mengetahui Rio melebihi Mia , seperti itu hubungan antara Mia dan Rio. Tidak ada rahasia di antara mereka berdua. Setiap pagi Mia harus merawat ayahynya yang sakit terlebih dahulu sehingga hampir setiap hari dia terlambat ke sekolah. Dengan nafas yang terengah-engah, ia pun mengetik pintu.
Mia         :  (Menngrtuk pintu) “Pagi buk!”
Ibu K      :  Pagi, sini masuk!” terlambat lagi.”
Mia         :  “Maafkan saya Buk, ini yang terakhir!” “saya Janji!”
Ibu K      :  “kamu sudah berpuluh kali mengatakan kalimat itu. Tapi nyatanya kamu tetap saja terlambat!”
Mia         :  (Tertunduk) m,aaf Bu!
Ibu K      :  “Sekarang kamu boleh duduk!”
Mia         :  (Menuju tempat duduk)
Rio          :  “Eh, Sory ya aku tadi gak sempat menjemputmu.” (Berbisik)
Mia         :  “Tumben pagi ini kau cepat datang, biasanyakan kita sama-sama telat.”
Rio          :  “Biasa…! Ada Bisnis!” (Tersenyum)
Mia         :  “bisnis gigimu! Kapan sich kamu berubah, sukanya ngompori anak orang terus.”
(Tiba-tiba sebatang kapur melayang kearah meja Rio dan Mia)
Ibu K      :  “Eh kalian berdua, dari tadi cerita saja, sudah siap tugas kalian?”
Rio          :  ” Iya buk, ini lagi ngerjain.”
Mia         :  ”Iya buk lagi dalam proses ni.”
Vio         :  ”Bohong itu buk, coba aja periksa bukunya pasti masih bersih.”
Lesmi      :  ” Udahlah vio, nggak usah urusi mereka.”
Rio          :  ”Gila itu anak, cari mati dia???”
Mia         :  ”Emang  benarkan buku kita masih bersih.”
Rio          :  ”Iya, tapi berani kali dia ama ku, awas anak itu.”
Mia         :  ”Mau kau apain pula dia??”
Rio          :  ”Pokoknya awas aja pulang sekolah.”
Hercules    :     ”Ketua kita bawa aja nanti dia ke tempat biasa. Kita kerjain dia di situ.”
Rio          :  ”Ha..ha…ha… boleh juga ide kamu, belum tau dia siapa kita.”
Hercules    :     ”kpp?? Apa pula itu ketua??”
Rio          :  ”Gimana ya kau ini, masa kau gak tau dasar begok.” (menjilat).
                  “kpp itu ketua preman pusat, tau.”
                                                                        ***
(Sepulang sekolah)
Rio          :  ”(Mencegat vio dan lesmi di depan pintu)”
Lesmi      :  ”Tolong minggir, saya mau lewat!”
Rio          :  ”Kalo cewek cantik sich boleh-boleh aja lewat tapi temannya yang satu itu ikut kita-kita! Iya             gak??”
Hercules    :     ”Iya donk, ketua!” (tertawa)
Lesmi      :  ”Tolong ya, kita berdua gak ada urusan sama kalian, kami gak pernah mengganggu kalian dan tolong jangan ganggu kami!! mudah kan??”
Rio          : (mencolek dagunya) “tidak segampang kamu katakan cewek cantik.”
Lesmi      :  ”Berani sekali kamu mencolek saya.” (menonjok)

Rio          :  (Memegang pipi).

Created By:

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.